Saat itu, di bawah sebuah pohon yang rindang, tampaklah
sekelompok anak muda sedang belajar trading forex. Mereka sangat santai tetapi
serius menyimak pelajaran yang diberikan oleh sang guru Di antara anak-anak itu, terlihat seorang kakek duduk di sana. Sepertinya
kakek itu juga seorang guru (kita panggila saja Opa Andi ya). Opa Andi ini juga ingin sekali untuk belajar trading bersama dengan anak-anak muda
itu... Ingin bersenda gurau dan seirus untuk mendengar kata sang guru.
Setelah pelajaran, seorang pemuda menghampiri
dan bertanya kepada Opa Andi, katanya Opa, Bukankah Opa juga seorang guru?”
Jawab Opa Andi, “Bukan, aku bukan seorang guru.
Aku juga sedang belajar koch, sama dengan kalian hai anak muda”.
“Lho, memangnya, berapa umur Opa Andi?” demikian
anak muda itu.
“Umur kakek tahun ini, tepat 65 tahun.”
“Ah…, Opa Andi bercanda! Perkiraanku, umur kakek baru 18
tahunan… hehehehe.. Eh, sudah berapa lama menjadi trader Opa?”
"Saya baru seminggu, anak muda...!"
"Hahahahaaa... guru Green Heart, apakah
benar si kakek ini baru trading selama seminggu?" tanya sang murid kepada
gurunya.
"Huaahahhahahaa... dia sebenarnya sudah
lama trading, bahkan lebih lama dibanding saya." jawab Geen Heart.
"Eit-eit.. kenapa dia bilang baru
seminggu?"... anak-anak ingin tahu yang sebenarnya.
"Opa, mengapa Opa bilang baru seminggu,
padahal kata guru, Opa Andi ini telah
trading telah lama?"
“Ha ha ha, gak aneh anak muda! Gurumu itu, juga
guruku... Aku trading sudah lama, tapi aku belum menjadi seorang trader... baru
merasa menjadi ....tetapi belum jadi. Namun aku baru memberikan bukti terhadap
diriku sendiri, bahwa dalam seminggu inilah aku berhasil menjadi trader."
"Koq begitu, Opa?"
Berkisah Opa Andi secara panjang “Tepatnya sudah
4 tahun saya belajar trading, tetapi tidak ada yang aku banggakan, dan pun
sesungguhnya, keberhasilan trading itu bukan untuk bangga-bangga an. Tidak ada
yang layak untuk dibanggakan, meski kita telah menjadi raja trading sekalipun.
Karena, itu hanya soal waktu... Dalam sejarah, tidak ada sukses yang konsisten
sempurna, tetapi seiring dengan hukum alam, ada naik turun, loss dan profit,
Deposit dan WD, Mungkin akan bangga menjadi legenda... tetapi itu pun pada saatnya,
lama-lama yang meng-elu-elukan juga capek sendiri.....pada akhirnya pun trader
akan mati...dikubur hihihihiiii.... Anehnya, banyak trader yang baru tiga bulan
belajar mengaku sudah 3 tahun...hihihihii... bagaimana kalau sudah setahun
nanti.... Kalau saya, bener-bener saya akui...Saya baru seminggu ini menjadi
trader, dik... sebelumnya saya hanya pecundang kere hehehehehee...!
Si pemuda menunjukkan wajah kebingungan. Ia pun
bertanya, “Apa maksudnya, Opa?”
Sambil menghela napas panjang Opa Andi menjawab, “Menguasai Forex memerlukan proses
yang cukup panjang serta membutuhkan waktu dan tenaga (juga uang bagi yang
mengakses lewat warnet) untuk mempelajarinya. Jika tujuan seseorang untuk dapat
uang secara cepat, maka tidak ketemu antara keinginan dengan kenyataan. Forex
adalah pekerjaan dengan otak bukan dengan otot. Kalau pekerjaan dengan otot
(seperti ngojek, jadi tukang parkir, kuli, dsb) uang lebih cepat datang ttp
segitu-segitu aja dapatnya (kecuali jadi maling atau garong). Kalau pekerjaan
dengan otak, mulainya loss atau sedikit, lama-lama jadi bukit. Itupun kalau
mampu mempertahankan profit yang sudah ada. Jadi, mereka yang ingin buru-buru
dapat uang banyak, berakhir akan gagal (meski pelan-pelan juga duitnya hilang).
Pokoknya, menjadi trader capek dan stress di jalan....
-HARI-HARI TUJUAN TRADINGNYA ADALAH MENGEMBALIKAN MODAL-
Tetapi sayangnya, gak balik-balik tuh duit......
Itulah yang terjadi pada saya, beberapa tahun
ini, layakkah aku menyebut diri saya seorang trader?"
"Iya Opa... Lanjutkan!"
Begitu mulai di forex, seseorang akan sangat
bersemangat. saya termasuknya.... tak ada yang menggantikan semangat itu...
hahahaaa... Kemudian, mengumpulkan banyak informasi, ebook, mengumpulkan
indikator, EA bahkan jadi kolektor... Ketika mencoba suatu metode/sistem/strategi,
tetapi hasilnya kurang memuaskan atau bahkan loss, saya langsung mengganti
dengan metode/sistem/strategi lain tanpa memberikan kesempatan/waktu lebih lama
kepada metode/sistem/strategi yang sebelumnya. Ketika sudah berkali-kali ganti metode/sistem/strategi
tetapi belum juga mendapatkan hasil, maka timbul kebosanan dan ingin pergi
meninggalkan forex. tetapi terlanjur hutang membengkak gara-gara trading...
hihihiii.. Jadi mau meninggalkan bagaimana? Aku sudah tua, mau kerja
kovensional apa... karena tanggungan setoranku seperti anggota DPR heheheee...
Lha, seperti itulah kira-kira begitu masak
aku harus mengaku dengan bangga menyebut "aku seorang trader"?
Makanya sekarang aku malu kepada
diri saya sendiri... kalau mau upload profit atau upload tentang WD, di FB...Yang
aku ingat, bukan saya lagi profit, tapi teringat loss-ku masih lebih banyak....
Saya butuh fokus untuk mengumpulkan kekuatan untuk lebih sukses..tanpa
menyinggung yg lain. Mau upload profit, eh siapa tahu saat itu lagi ada
yg loss... Mau upload WD, eh siapa tahu saat itu lagi ada yg MC....!"
"Opa masih FB-an?"
"Iya, dibikinkan akun FB sama cucuku Maxi
Trader. Dimarahin cucuku ntar kalau gak FB-an. Katanya agar silaturahim
selalu terjalin sama cucuku...dan kawan-kawan."
"Hohohoho... Setiap trader memang selalu
memiliki karakteristik dn alasan masing-masing ya Opa?"
"Ya, mungkin ada juga trader seangkatan Opa
yang memiliki alasan berbeda... Mereka yang berpendidikan tinggi atau sudah
punya jabatan tinggi : merasa diri pintar. Karena merasa pintar, tidak mau
belajar dari orang lain, tidak mau ikutan forum, malu bertanya pertanyaan bodoh
(soalnya menganggap diri pintar), coba-coba metode sendiri tanpa pengalaman dan
pengetahuan yang mendalam (kalau perlu melawan trend yang sedang berjalan),
dsb. Ketika gagal lebih banyak daripada berhasilnya, ia mencari-cari alasan
untuk diri sendiri : saya kan sudah berhasil di pekerjaan sekarang, di forex
nggak berhasil nggak apa-apa. Forex buat main-main aja, mengikuti arus
zaman.... ah yang penting kan saya pejabat yang menjadi trader... hihihihi...
Ada lagi, kita tahu belajar forex seperti
belajar di sekolah, mulai dari playgroup, TK, SD, SMP, SMA, Universitas.
Dimulai dari istilah, cara trading, money management, sampai teknik trading
yang canggih-canggih. Nah, banyak newbie, baru di playgroup kemudian loncat mau
belajar pelajaran SMA, gara-gara melihat di forum ada master yang menyebutkan
keberhasilan yang didapat dengan suatu metode/sistem. Akibatnya ya stress, mau
bisa cepat, tetapi belum mampu. Memaksakan trading... hari demi hari, bulan
berganti bulan... rajin deposit dan tidak pernah WD (atau jarang).
Belum benar-benar mengenal basic forex, sudah
langsung trading dgn berbagai indikator yang canggih-canggih (maksud hati
mungkin mau ikut para master, apa daya kapabilitas belum sampai). Mereka sudah
coba-coba pakai indikator macam-macam, tetapi ketika buka buku lagi, baru sadar
diri, masalah contract size sama leverage saja masih pakai mikir lama, bikin
trenline gak bisa. Menaruh modal, gak ketulungan banyaknya... duit investor,
pula... hihhihihiiiii....
Terserahlah mereka... kalau saya terusin malah
jadi "ngrasani" mereka. Tapi yang jelas, beberapa tahun ini, saya
bener-bener gak layak untuk menyebut diri ini seorang trader. Malu.....!"
"Opa Andi, mengapa Anda mengatakan baru
seminggu ini menjadi trader, dan sepertinya yakin banget?"
"Hohohohohooo... Karena dalam seminggu ini
saya baru sadar:
Tak ada satupun
analisa/indikator yang bisa menebak secara tepat apa yang akan terjadi di masa
depan.........
Kita hanya berusaha dengan
bantuan analisa ilmu pengetahuan...baik fundamental maupun tekhnikal...kemudian
kita menerima konsekuensinya dengan rasa syukur dan ikhlas.
Relativitas milik kita dalam
ketidakseimbangan yang berteraturan...
Dari dulu, saya paham tentang
disiplin, tetapi baru seminggu ini saya mempraktekkannya..
Dari dulu, saya paham tentang
bahaya serakah dan balas dendam, tetapi baru seminggu ini saya
meninggalkannya...
Dari dulu saya paham untuk
menjauhi 'tangan gatal', tetapi baru seminggu ini saya mengelolanya.....
Dari dulu saya mengerti,
money management harus ada ukuran seiring dengan kemahiran, tetapi baru
seminggu ini saya mentaatinya."
"Opa?"
"Sudahlah anak muda...!"
"Angkat aku jadi muridmu, Opa...!"
"Hohohohohoooo... Kamu mau belajar kepada
seorang trader yang baru seminggu menjadi trader?"
"Iya, guru...!"
"Hohohohoho.. Cobalah, lakukan seminggu
kedepan seperti yang aku lakukan, kemudian..konsisten. Silahkan Anda berguru
kepada diri sendiri...! hohohohohooo... Ayo guru Green Heart, saya undang
makan-makan di rumah, saya kemarin WD...dan ingin menjamu Anda. Biarlah
murid-muridmu disini dulu, ben mikir.. betapa beratnya menjadi trader...
hohohohoo..."
"Whuahahahahhaaaa.... Ada-ada aja Opa Andi ini.. Ayolah Opa.. makan-makan..." kata
guru Green Heart, bahkan menggandeng mesra Opa Andi.
Si Opa, ya cuma senyum-seunyum... merasakan
pembaca cemburu melihat kemesraan Opa Andi sama gurunya ini... Dan pasti Opa
Andi agak GR, tentu banyak pembaca yang ingin berguru padanya... tapi saya
tahu, dia sudah punya jawaban: "Hohohohoho.. Cobalah, lakukan seminggu
kedepan seperti yang aku lakukan, kemudian..konsisten.. Silahkan Anda berguru
kepada diri sendiri...! hohohohohooo..."
Kabar baiknya Anda bisa..!
Kisah yang dimodifikasi